Penulis : DR. Sayyid Muhammad Nuh
Halaman : 254 hal
Berat : 250 gram
Ketika Heraklius
(Kaisar Romawi) akan berangkat ke Konstan-tinopel, tiba-tiba ia disusul seorang
lelaki Romawi yang pernah ditawan pasukan Islam. “Ceritakan kepadaku tentang
orang-orang Islam!” pinta Heraklius.
“Aku akan menceritakan mereka untuk Anda seolah-olah Anda melihatnya sendiri,” jawab lelaki Romawi itu. “Mereka adalah prajurit berkuda di siang hari dan rahib di malam hari. Mereka tidak makan dari orang-orang kafir dzimmi kecuali dengan harga. Mereka tidak masuk rumah kecuali dengan salam. Mereka melawan orang yang menyerang mereka hingga mereka berhasil mengalahkannya!”
“Jika kamu berkata benar kepadaku,” ujar Heraklius, “maka mereka benar-benar akan menguasai yang diinjak kedua kakiku ini!”
Heraklius benar, di tangan Generasi Pemenang, Konstan-tinopel akhirnya berhasil dikuasai, dan Islam berkibar ke berbagai penjuru negeri. Menyebar dan menebar pesona hingga masuk ke hati-hati manusia. Keagungan Islam dituturkan dengan damai, melalui perantara tangan-tangan penuh pengorbanan. Mereka telah mengorbankan semua yang mereka miliki, baik waktu, jiwa, harta, keluarga, negara maupun kesenangan pribadi.
Disebabkan pengorbanan yang telah mereka berikan, Allah menurunkan bantuan dan kemenangan bagi mereka. Para shahabat radhiyallâhu ‘anhum wa radhû ‘anhum telah mencapai puncak kemenangan atas hawa nafsu mereka yang me-merintahkan kejahatan, musuh-musuh mereka—yang terdiri atas setan-setan berwujud manusia dan jin—serta dunia beserta pesona, hiasan dan kemewahannya, sehingga mereka berhasil berkuasa di muka bumi dengan jerih payah dan dalam waktu yang singkat.
“Aku akan menceritakan mereka untuk Anda seolah-olah Anda melihatnya sendiri,” jawab lelaki Romawi itu. “Mereka adalah prajurit berkuda di siang hari dan rahib di malam hari. Mereka tidak makan dari orang-orang kafir dzimmi kecuali dengan harga. Mereka tidak masuk rumah kecuali dengan salam. Mereka melawan orang yang menyerang mereka hingga mereka berhasil mengalahkannya!”
“Jika kamu berkata benar kepadaku,” ujar Heraklius, “maka mereka benar-benar akan menguasai yang diinjak kedua kakiku ini!”
Heraklius benar, di tangan Generasi Pemenang, Konstan-tinopel akhirnya berhasil dikuasai, dan Islam berkibar ke berbagai penjuru negeri. Menyebar dan menebar pesona hingga masuk ke hati-hati manusia. Keagungan Islam dituturkan dengan damai, melalui perantara tangan-tangan penuh pengorbanan. Mereka telah mengorbankan semua yang mereka miliki, baik waktu, jiwa, harta, keluarga, negara maupun kesenangan pribadi.
Disebabkan pengorbanan yang telah mereka berikan, Allah menurunkan bantuan dan kemenangan bagi mereka. Para shahabat radhiyallâhu ‘anhum wa radhû ‘anhum telah mencapai puncak kemenangan atas hawa nafsu mereka yang me-merintahkan kejahatan, musuh-musuh mereka—yang terdiri atas setan-setan berwujud manusia dan jin—serta dunia beserta pesona, hiasan dan kemewahannya, sehingga mereka berhasil berkuasa di muka bumi dengan jerih payah dan dalam waktu yang singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar