Harga : Rp 54.000
Penulis : Fadlan Al-Ikhwani
Halaman : 360 hal
Berat : 460 gram
Adakah di antara engkau
yang hari ini menikah? Kalau ada, saya turut mendoakan: Baarakallaahu laka
wabaaraka ’alaika wajama’a bainakuma fii khairin. Semoga Allah memberkahimu dan
memberkahi pernikahanmu serta mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan.
Bagi yang menikahnya beberapa hari yang lalu,
beberapa minggu yang lalu, beberapa bulan yang lalu, atau bahkan beberapa tahun
yang lalu, saya turut mendoakan pula, “Semoga Allah tetap memberikan kekuatan
untuk menjalaninya dan mengumpulkan kita semua bersama orang-orang yang kita
cintai ke dalam surga-Nya. Amiin.”
Buku Pernak-Pernik Romantis: Sejak Malam Pertama
hingga Malam-malam Berikutnya membahas mulai akad nikah dilangsungkan hingga
cara-cara memelihara romantisme bersama pasangan tercinta. Bagi yang belum
menikah, buku ini insya Allah bisa menambah wawasan menghadapi detik-detik
pernikahan. Sedangkan bagi yang sudah menikah, buku ini menjadi bagian dari
inspirasi untuk mengembalikan keromantisan masa silam.
Keromantisan tidak bergantung pada beranjaknya
usia pernikahan; tidak pula pada banyaknya momongan. Tidak hanya saat rupa
masih mempesona, tapi juga saat kulit sudah menua. Selama nafas masih tersisa;
selama benih cinta masih ada; keromantisan akan senantiasa terasa.
Itulah Pernak-Pernik Romantis.
Malam pertama sungguh menggoda. Gejolak cinta di
dada pasti juga sangat menggelora. Betapa tidak, yang semula malu-malu menjadi
mau-mau. Yang semula diam tak bersuara, tak berani menatap wajahnya, tiba-tiba
menjadi aktif. ( hlm. 26 )
Saat bepergian keluar rumah, berhati-hatilah
karena pandangan bisa ternoda. Itulah lihainya setan menghunjamkan panah
beracunnya. Oleh karena itu, kalau memungkinkan, ajaklah pasangan ikut
bepergian bersamamu. ( hlm 55 )
Kejutan bisa pula kauberikan tanpa adanya momen
apa-apa. Kendati cuma sebutir permen, setangkai bunga atau sepotong roti, bila
memberikannya berbentuk kejutan, dampaknya akan lain bila dibandingkan engkau
langsung memberitahukannya. ( hlm 119 )
Sepanjang bisa saling memahami, kecemburuan itu
justru akan menambah jalinan kemesraan. Bersit cemburu menunjukkan bahwa rasa
cinta sedang meletup-letup. Boleh cemburu, tapi jangan terburu-buru menuduh
sebelum melakukan tabayyun atau pembuktian. ( hlm 180 )
Fadlan Al-Ikhwani adalah penulis muda berbakat
dan produktif. Sarjana UIN Yogyakarta ini banyak mengangkat tema pernikahan,
pergaulan islami, dan motivasi remaja. Lelaki kelahiran Banyuwangi ini telah
menghasilkan buku-buku laris: Don’t Cry; Ketika Mencintai, Tak Bisa Menikahi
(Pro-U Media, 2006), Let’s Go; Muslim Muda Berani Beda (Book-Magz, 2006),
Kujemput Jodohku (Pro-U Media, 2008), Super Teenager (Book-Magz, 2008),
Engkaulah Kekasihku (Pro-U Media, 2009). Selain menulis buku, suami dari Nunik
Sulastika ini menulis artikel di media massa. Tulisan-tulisannya dimuat di
Republika, Sabili, Annida, Kedaulatan Rakyat, dan Bernas.
Bersama istri dan seorang anak tersayangnya,
Fadlan memilih mencari inspirasi dengan bermukim di Solo. Untuk mendiskusikan
karya-karyanya, pembaca budiman bisa menghubunginya melalui
al_ikhwani@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar