Harga : Rp 32.000
Halaman : 284 hal
Berat : 350 gram
Benarkah Iran musuh “abadi” Amerika Serikat dan Israel?
Benarkah Iran membela kepentingan Islam?
Benarkah Iran memperhatikan persatuan nasional negaranya?
Sikap politik pemerintah Iran
dalam dasawarsa terakhir mencengangkan banyak pihak. Keberaniannya untuk
berhadap-hadapan langsung dengan negara adidaya dan kekuatan global, langsung
mendapat banyak simpati dari berbagai pihak—terutama—dari masyarakat di negara
berkembang.
Jika Iran adalah musuh negara
utama yang membenci Islam, jika Iran ingin membela kepentingan Islam, jika Iran
memperhatikan persatuan Syiah-Sunni, mengapa ada pernyataan (baik tulisan
maupun kata-kata) dari tokoh-tokoh spiritualnya (Syiah) yang menghina
Rasulullah, para nabi, putra-putri Rasulullah, ahlul bait, bahkan terhadap
tokoh pujaan mereka: Alih bin Abi Thalib, Fathimah binti Muhammad, Hasan bin
Ali, Husein bin Ali? Mungkinkan sebuah negara memperjuangkan kepentingan dan
kejayaan Islam namun di belakang pemikirannya memuat amarah, benci atau dendam
pada Rasulullah, keluarga dan shahabat-shahabat Rasulullah?
Berbekal
pengalamannya dari menelaah kitab induk Syiah dan berdebat dengan tokoh Syiah,
penulis buku ini mengkritisi fenomena semangat “perlawanan” Iran di satu sisi,
dan di sisi yang lain menelisik apa sebenarnya makna di balik retorika-retorika
tokoh-tokoh Iran, mulai dari Imam Khomeini, Dr. Ali Syari’ati, hingga Mahmoud Ahmadinejad.
Buku
ini ditujukan agar umat Islam khususnya, tidak gegabah untuk serta-merta
menerima mentah-mentah retorika-retorika yang dikemukakan politisi dan/atau
ulama Iran Syiah dewasa ini; namun sebaliknya, mengajak umat Islam untuk
berpikir jauh: melihat realita sebenarnya yang dipraktikkan kalangan Syiah,
ajaran resmi negara Iran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar